Mengambil Kartu Jamkesmas Baru

Written By Dee Geek on Kamis, 03 Januari 2013 | 06.22

Jamkesmas - Jaminan Kesehatan Masyarakat
Mengambil Kartu Jamkesmas Baru | Beberapa minggu yang lalu pada saat arisan bapak-bapak (atau entah apa namanya kalau di daerah anda) kepala RT desa Ronowijayan mengumumkan bahwa akan ada kartu jamkesmas baru khusus anggota jamkesmas yang bisa diambil langsung di puskemas setempat secara gratis. Kartu ini berguna untuk keperluan berobat dan kartu yang lama ditinggalkan. Kebetulan untuk saat ini hanya desa itu saja yang mendapat layanan ini (desanya nona jelek) sedangkan desa tempat saya tinggal belum ada beritanya (padahal desa kami bersebelahan) atau memang saya nya saja yang tidak tahu menahu dan pagi tadi sekitar pukul 09.30 WIB saja diajak pergi ke puskesmas untuk mengambilnya.

Sedikit mengenai Jamkesmas :

Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat) adalah sebuah program jaminan kesehatan untuk warga Indonesia yang memberikan perlindungan sosial dibidang kesehatan untuk menjamin masyarakat miskin dan tidak mampu yang iurannya dibayar oleh pemerintah agar kebutuhan dasar kesehatannya yang layak dapat terpenuhi.

Program ini dijalankan oleh Departemen Kesehatan sejak 2008. Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) diselenggarakan berdasarkan konsep asuransi sosial. Program ini diselenggarakan secara nasional dengan tujuan untuk :

1) mewujudkan portabilitas pelayanan sehingga pelayanan rujukan tertinggi yang disediakan Jamkesmas dapat diakses oleh seluruh peserta dari berbagai wilayah

2) agar terjadi subsidi silang dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan yang menyeluruh bagi masyarakat miskin

Pada tahun 2009 program ini mendanai biaya kesehatan untuk 76,4 juta penduduk, jumlah ini termasuk sekitar 2,650 juta anak terlantar, penghuni panti jompo, tunawisma dan penduduk yang tidak memiliki kartu tanda penduduk.

Sumber : Wikipedia

Halaman Puskesmas
Sebelum pergi ke puskesmas, kami mampir ke tempat foto kopian dahulu karena syarat mendapatkan kartu jamkesmas baru tersebut yaitu foto kopi KK (Kartu Keluarga). Kemudian setibanya di puskemas, kami langsung pergi ke loket. Suasana pagi tadi masih terbilang sepi karena belum ada pukul sepuluh, yang ada hanya pegawai bangunan dan beberapa karyawan/petugas puskesmas saja.

Yang kami lakukan yaitu menyerahkan KK kemudian petugas mendata siapa-siapa saja yang mendapat kartu jamkesmas baru tersebut dan alhamdulilah mereka sekeluarga mendapat semua -termasuk kakeknya-.

Nona Jelek lagi ngurus Jamkesmas
Sedikit yang salah menurut saya yaitu pada bagian 'nama'. Kebanyakan nama didalam kartu jamkesmas tersebut tidak valid atau bukan nama asli sehingga menyulitkan warga yang tidak tahu apa-apa, padahal seharusnya ia mendapat kartu tersebut pada akhirnya gagal. Sebagai contoh didalam KK tertulis nama -misal- Sayidati dan didalam kartu tercetak Sayidah atau Sumawan yang aslinya bernama Lawan. Petugasnya sendiri mengatakan seperti ini, "Oh berarti tadi seharusnya orang-orang dari RT sebelah dapat semua tapi berhubung namanya di KK tidak ada di daftar orang yang mendapat kartu dan saya sendiri juga tidak tahu jadi mereka tidak dapat" setelah nona menjelaskan bahwa nama kakeknya di KK dengan nama panggilan di lingkungan sekitar rumahnya itu tidak sama.
Untuk anda semua, adakah layanan seperti ini dilingkungan tempat anda tinggal?

*Update : Ternyata memang benar adanya kalau data didalam kartu tersebut banyak yang tidak valid. Saya sendiri baru tahu setelah beberapa saat lalu browsing. Lihat disini, http://darmakradenan.desamembangun.or.id/2012/12/29/kartu-jamkesmas-tak-pernah-sepi-dari-protes/
Blog, Updated at: 06.22

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog